Puskesmas Arjawinangun Gelar Acara Sosialisasi Bebas Stunting

oleh -24 views

Cirebon Kabupaten,TG.-
Di sela acara Gebyar bebas Stunting yang diselenggarakan di Pendopo Kantor Kecamatan Arjawinangun, hari Sabtu,5 Pebruari 2020, dr.Naswidi Kepala Puskesmas Tegalgubuk Arjawinangun ketika diwawancara beberapa wartawan menyampaikan. Bahwa salah satu untuk mencegah terjadinya virus Corona salah satu dengan Gerakan Masyarakat Sehat. “ kita berlomba lomba untuk ber PHVS ria untuk mencegah terjadinya virus Korona. Jadi kita disini mengadakan kegiatan seperti senam germas, cuci tangan, pemeriksaan kesehatan, tekanan darah, kolesterol dan gula darah dan diakhiri dengan makan buah bersama.” Tutur Dr.Naswidi.

Acara yang diikuti oleh 11 desa yang ada di Kecamatan Arjawinangun dari tim PKK dan Ibu Kader bertajuk  Gebyar Stunting dan Cegah Stunting itu Penting. “Sosialisasi Stunting juga sangat penting untuk dititipkan, digetok tularkan kepada Ibu Ibu Kader, ibu Kuwu untuk perhatian kepada Stunting dari sejak Ibu hamil,Ibu menyusui dan anak-anaknya. Jadi kalau ada kejadian tentang stunting mereka bisa lapor bahwa wilayahnya minta di intervensi. Karena pihak Puskesmas memiliki anggaran untuk intervensi.” Kata Dr.Naswidi.

Kegiatan Gebyar Stunting Anggarannya dari Desa, Dari Puskesmas ada anggaran intervensi Gizi. Anggarannya bisa kolaborasi tidak ditanggung oleh Puskesmas saja tapi bisa dari Desa, Dana Desa dan dari Kecamatan. Untuk penanggulangan Stunting koordinatornya dari Kecamatan. Di Kecamatan Arjawinangun Untuk kasus Stunting menurut dokter Naswidi kejadiannya  tidak terlalu banyak. Termasuk gizi kurangnya juga tidak terlalu banyak masih dalam angka normal. Dan bukan akibat Gizi Buruk..tapi Gizi Kurang bukan kurang gizi.

Sementara itu di wilayah jangkauan Puskesmas Tegalgubug itu sendiri kegiatan Jampersal baru akan menerapkan bersama BPJS dalam hal itu pihak dokter Puskesmas belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. “ Masalah Jampersal, Kita hanya berdoa. Tadi dalam sambutan, saya bilang mudah mudahan Jampersal masih ada di tahun ini.” Tutur dr.Naswidi. Jampersal itu penggunanya untuk semua masyarakat karena untuk persalinan bukan untuk kasus kasus sakit. Jampersal dilaksanakan dari tingkat Poned di Puskesmas maupun sampai ke tingkat Rumah Sakit.

Dr.Naswidi juga mengatakan bahwa  SKTM tahun sekarang ditutup tapi akan dialihkan ke program JKN Kesehatan di integrasikan jadi JKN Pemda. “ Nanti akan seperti itu namun juknis dan prosedurnya belum dikeluarkan pemerintah. Saya kira Pemda tidak akan lepas tangan untuk masalah kesehatan masyarakat ini. Jadi walaupun SKTM dihilangkan yang dihilangkan judulnya tapi kegiatannya akan sama.” Kata Dr.Naswidi Kepala Puskesmas Tgal Gubug yang diangkat sejak tahun 2018.

Diakhir wawancara tersebut dr.Naswidi berharap bahwa kegiatan itu akan membawa efek yang positip bagi seluruh Kader, dan dapat disampaikan kepada masyarakatnya melalui Kuwu yang hadir diundang saat itu. (Endi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *