Terlalu Banyak pipa bocor jadi sebab tingginya tingkat kehilangan air di PDAM Brebes

oleh -36 views

Brebes Kabupaten,.-
Terlalu Banyak pipa bocor jadi sebab tingginya tingkat kehilangan air di PDAM Kabupaten Brebes.
Budi Wibowo Plt Bupati Brebes meminta PDAM untuk menekan tingkat kebocoran air. Sehingga masyarakat bisa terlayani dengan baik dan tidak ada air bersih yang terbuang percuma. “Saya tekankan PDAM untuk menekan tingkat kehilangan air yang mencapai 28,14 % pada tahun 2016 ,” kata Budi kemarin. Budi juga meminta agar PDAM meningkatkan cakupan layanan. Hal ini karena PDAM merupakan salah satu penunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Saat ini masih belum maksimal. Tahun 2016 hanya tercapai jumlah pelanggan aktif 25.043 yang seharusnya mencapai 30.000 pelanggan,” tandasnya.

Direktur PDAM Brebes Kramai Widiastuti mengatakan, tiap tahun pihaknya mesti mengganti 20% dari kesuluruhan pipa yang bocor. Tidak seluruh pipa yang bocor langsung bisa diganti karena mahalnya biaya penggantian. “Dalam mengganti satu titik kebocoran, itu membutuhkan biaya perbaikan minimal Rp 1 miliar,” kata Kramai kemarin. Banyaknya pipa yang bocor tersebut membuat PDAM banyak mengalami kehilangan air. Pada 2016, tingkat kehilangan air mencapai 28,14 %.

“Banyaknya kebocoran dikarenakan banyak pipa lama yang dibangun 1991. Jadi banyak yang sudah rusak,” ujar Kramai. Kramai menambahkan, pada tahun ini jumlah sambungan baru ditargetkan mencapai 5.150 sambungan agar bisa meningkatkan cakupan layanan. Hingga 2016, cakupan layanan baru mencapai 9,25% dari jumlah penduduk 1.794.325 jiwa. “Pemakaian rata-rata pelanggan 19 meter kubik perbulan, dengan kontinuitas air sekitar 24 jam per hari, ” ungkapnya.

Budi meyakini meningkatnya kinerja dan kerja sama yang apik dengan seluruh jajaran PDAM maka akan meningkatkan pula kesejahteraan masyarakat. Dia juga menyakini PDAM bisa menjadi sumber PAD yang tinggi sehingga menjadi contoh bagi perusahaanm daerah lainnya.
Budi mengingatkan, kelemahan pada sub sistem akan manjadi masalah bagi keseluruhan. Tidak ada satupun yang lebih panting dalam suatu organisasi, termasuk PDAM. “Pengelolaan sumberdaya alam dan manusianya dimaksimalkan. Penataan personal, pendanaan, dan peralatan perlu terus disinergikan,” ucapnya.
(int)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *